Keistimewaan Sidratul Muntaha yang Bikin Rasulullah Terpesona
Sunday, July 19, 2020
Edit
Pada saat perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa kemudian naik ke sidratul muntaha. Di sana Rasulullah SAW menerima perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Dilansir dari berbagai sumber, sidratul muntaha merupakan pohon bidadari sebagai batas dan tanda akhir dari langit ketujuh. Pohon bidadari ini tumbuh dari langit keenam hingga langit ketujuh.
Sidratul muntaha mempunyai keistimewaan dan keindahan yang luar biasa, hingga Rasulullah sendiri dibuat terpesona. Berikut fakta seputar sidratul muntaha.
1. Daun Pohon Bidadari Mempunyai Jumlah Setara Makhluk Ciptaan Allah
Dari berbagai pendapat yang dihimpun, jumlah daun sidratul muntaha setara dengan jumlah makhluk ciptaan Allah.
2. Tempat yang Keindahannya tak dapat Dilukiskan
Rasulullah saat naik di sidratul muntaha terkagum dan takjub akan keindahan yang tak mampu dillukiskan. Pohonnya terbuat dari emas dan daunnya terbuat dari pohon zambrud.
3. Hanya Rasulullah yang Diizinkan Naik ke Sidratul Muntaha
Kalangan umat manusia yang diizinkan Allah naik ke sidratul muntaha hanya Rasulullah. Bahkan sekaliber Malaikat Jibril yang dikenal sebagai penghulu malaikat tak diizinkan naik masuk.
4. Pohon Bidarari yang Sangat Besar
Pohon bidadari dilukiskan sebagai pohon yang sangat besar, tumbuh dari langit keenam hingga langit ketujuh.
Diriwayatkan Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku dimi’rajkan ke langit ke tujuh, aku diajak ke Sidratul Muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah.”
5. Dari Akarnya Mengalir Sungai-sungai
Rasulullah pernah bersabda, “Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat.”