Allah Paling Mencintai Amalan yang Rutin Dikerjakan seperti Puasa Senin Kamis
Thursday, August 13, 2020
Edit
RASULULLAH Shallallahu alaihi wa sallam selalu mengerjakan puasa Senin Kamis. Beliau mengatakan amalan sunah ini bisa menghapus kesalahan dan meninggikan derajat. Kemudian pada dua hari tersebut menjadi waktu amalan diangkat dan dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Pentingnya menjalankan puasa Senin Kamis tersebut sebagaimana diterangkan dalam riwayat Usamah bin Zaid. Ia berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ »
"Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: 'Wahai Rasulullah, Engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira Engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang Engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.' Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya: 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab: 'Senin dan Kamis.' Lalu Beliau bersabda: 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (kepada Allah Subhanahu wa ta'ala). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa'." (HR An-Nasai nomor 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)
Kemudian terdapat dalil-dalil lainnya terkait keutamaan puasa Senin Kamis. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, seperti dikutip dari Rumaysho, Kamis (13/8/2020), menjelaskan ada tiga dalil, yakni:
1. Hari lahir Rasulullah
Dari Abu Qotadah Al Anshori Radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
"Hari tersebut adalah hari Aku dilahirkan, hari Aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku." (HR Muslim nomor 1162)
2. Hari dihadapkannya amalan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
"Berbagai amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka Aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan Aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi nomor 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan ghorib. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih lighoirihi (sahih dilihat dari jalur lainnya). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib nomor 1041)
3. Puasa rutin Rasulullah
Dari Aisyah Radhiyallahu anha, beliau mengatakan:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
"Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR An Nasai nomor 2360 dan Ibnu Majah nomor 1739. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih. Lihat Shahihul Jaami’ nomor 4897)
Adapun faedah menjalankan puasa Senin Kamis adalah dapat beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan ke hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala, kemudian kemaslahatan untuk kesehatan tubuh dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.
Puasa Senin Kamis sendiri dilakukan hampir sama dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Dianjurkan mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka. Terkait niat, tidak ada lafaz tertentu. Niat cukup dalam hati.